Wali Kota Maulana Minta Tim Terpadu Tegakkan Perda Tertibkan Gepeng dan Anjal.
JAMBI - Wali Kota Jambi dokter Maulana memimpin Apel Tim Terpadu Penanganan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dan Anak Jalanan (Anjal), Jumat (7/3/2025).
Hal itu dilakukan karena maraknya kembali gepeng dan anjal serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya yang menganggu lalu lintas khususnya di beberapa persimpangan jalur protokol di Kota Jambi. Selain itu, hal tersebut dilakukan guna menanggapi berbagai keluhan masyarakat yang terganggunya keamanan dan kenyamanannya saat berkendara.
Dalam arahannya, Wali Kota Maulana mengatakan selain merespons keluhan masyarakat dan mengembalikan estetika Kota Jambi menjadi lebih baik, aman dan nyaman, penertiban itu perlu dilakukan sebagai bentuk penjangkauan terhadap masalah kesejahteraan sosial yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Penjangkauan penyandang masalah kesejahteraan sosial ini perlu dilakukan khususnya gepeng dan anjal yang meresahkan pengguna jalan. Karena hal itu bisa membahayakan tidak hanya bagi diri mereka pribadi, namun juga bagi pengendara khususnya di simpang-simpang lampu merah,” kata Maulana.
Secara tegas, Wali Kota Jambi itu juga menyebut, agar masyarakat lebih bijak dalam memberikan bantuan melalui jalur-jalur resmi bukan dijalan-jalan.
“Memang kota Jambi ini memiliki pemberi adat, namun sebaiknya harus pada lembaga-lembaga resmi, bagi masyarakat yang ingin bersedekah maupun berinfak bisa menggunakan jalur resmi yang memang dijamin sampai kepada yang mampu menampung, misalnya melalui Baznas, atau lembaga lain dan yayasan yang resmi,” tegasnya.
Wali Kota Maulana, juga mengatakan Kota Jambi telah memiliki aturan hukum yang mengatur hal tersebut, seperti Peraturan Daerah (Perda) Kota Jambi Nomor 47 Tahun 2002 tentang Ketertiban Umum dan Peraturan Wali Kota Jambi (Perwal) Nomor 29 Tahun 2016 tentang Penanganan Gelandangan, Pengemis (Gepeng) dan Anak Jalanan.
“Oleh karena itu, kita juga akan mengoptimalkan penegakan hukum tentang larangan dan sanksi bagi masyarakat yang memberikan uang atau apapun kepada gepeng dan anak jalanan di jalan-jalan raya,” tambah Maulana.
Maulana juga berpesan agar pada penanganan gepeng dan anjal ini dilakukan secara humanis.
“Walau kegiatan ini adalah penertiban dan penegakan aturan, namun saya tetap berharap agar Tim Terpadu melakukannya dengan humanis,” pesannya.
Selain itu, kata Maulana, berdasarkan temuan tim dilapangan didapati bahwa gepeng dan anak jalanan yang banyak tersebar di Kota Jambi sebagian besar bukan berasal dari warga di Kota Jambi.
“Setelah melakukan penindakan dan penjangkauan ini, kami akan melakukan pelatihan di rumah singgah yang ada di Dinas Sosial, setelah itu di data dan dikembalikan ke keluarga dan daerah asal masing-masing,” tuturnya.
Lebih lanjut, Maulana juga menyoroti betapa banyaknya ekploitasi terhadap anak-anak di bawah umur, oleh karena itu Pemkot Jambi dalam penanganan ini juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA).
"Jika ditemukan, kita akan kembalikan ke keluarga agar dalam proses untuk memberikan pendidikan secara gratis dan dibentuk sesuai usia mereka, karena diturunkan adalah sekolah tidak bekerja. Kalau ada yang menyalahi aturan mengekploitasi mereka tentu kita akan tindak secara hukum," pungkas Wali Kota Jambi itu.
Apel tersebut diikuti Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, Sekretaris Daerah (Sekda) A Ridwan, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah dilingkup Pemkot Jambi serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas. (*)
0 Comments